Rabu, 11 Januari 2017

hemostasis cairan elektrolit cairan tubuh

Cairan Tubuh 
Cairan tubuh (bahasa Inggris: interstitial fluid, tissue fluid, interstitium) adalah cairan suspensi sel didalam tubuh makhluk multiselularsepertimanusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi fluida ekstraselular, termasukplasma darah dan fluida transelular. Cairan tubuh dapat ditemukan padaspasi jaringan (bahasa Inggris: tissue space, interstitial space).
Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11 liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan pembuangan residu jaringan tubuh. Kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melalui air seni. Kekurangan cairan tubuh menyebabkan seseorang kehausan dan akhirnya dehidrasi.
Contoh cairan tubuh adalah:darah dan plasma darah, sitosol, cairan serebrospinal, cairan limfa, cairan pleura, dan cairan amnion
Cairan tubuh dibagi dalam :
1. Cairan intraseluler, yaitu cairan yang terdapat dalam sel-sel seluruh tubuh. Sekitar 40% berat badan kita merupakan air yang terdapat di dalam sel.
2. Cairan ekstraseluler, yaitu cairan yang terdapat di luar sel tubuh, jumlahnya sekitar 20% berat badan, yang terbagi pula dalam :
a. Cairan intristisial atau cairan antar sel, yang berada diantara sel-sel.
b. Cairan intra vaskuler, yang berada dalam pembuluh darah, berupa air dalam plasma darah.
c. Cairan transeluler, yang berada dalam rongga-rongga khusus, seperti cairan otak (likuor serebrospinal), bola mata, sendi, dll

C. Komposisi Cairan Tubuh
Telah disampaikan pada pendahuluan di atas bahwa cairan dalam tubuh meliputi lebih kurang 60% total berat badan laki-laki dewasa. Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis kelamin dan umur individu tersebut. Pada wanita dewasa, cairan tubuh meliputi 50% dari total berat badan. Pada bayi dan anak-anak, prosentase ini relatif lebih besar dibandingkan orang dewasa dan lansia.
Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel. 2/3 bagian dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan intrasel/CIS) dan 1/3 bagian berada di luar sel (cairan ekstrasel/CES). CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan; dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain kedua kompatmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati oleh cairan tubuh, yaitu cairan transel. Namun volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na+ dan Cl- terutama terdapat pada cairan ektrasel, sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan intrasel dan plasma.
Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartmen terjadi karena adanya barier yang memisahkan mereka. Membran sel memisahkan cairan intrasel dengan cairan intersisial, sedangkan dinding kapiler memisahkan cairan intersisial dengan plasma. Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan susunan dan volume cairan antar kompartmen. Bila terjadi perubahan konsentrasi atau tekanan di salah satu kompartmen, maka akan terjadi perpindahan cairan atau ion antar kompartemen sehingga terjadi keseimbangan kembali.

D. Sumber Cairan Tubuh
Cairan pada tubuh kita, sebagaimana telah saya deskripsikan secara singkat di atas bersumber dari:
1.Air minum (1500-2000cc/hari)
2. Air yang ada dalam makanan (700cc/hari)
3. Air yang dihasilkan oleh proses metabolisme (200cc/hari)

E. Fungsi Cairan Tubuh
Gambaran umum sistem cairan tubuh berperan sebagai media atau sarana untuk transportasi zat-zat makanan maupun sisa-sisa metabolisme tubuh. cairan tubuh membawa juga nutrien dari sejak absorbsi dan mendistribusikannya ke tingkat interseluler. Dalam tingkat interseluler, zat-zat makanan yang dibawa oleh cairan tubuh menjadi bahan utama proses metabolisme. Demikian juga dengan hasil metabolisme yang juga akan didistribusikan oleh cairan tubuh menuju tempat yang memerlukan dan sisa-sisa proses metabolisme akan dibawa menuju organ-organ ekskresi untuk dikeluarkan dari tubuh.
Lain halnya dengan proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, cairan tubuh memiliki peran yang sangat vital. Hal ini disebabkan oleh sifat reaksi kimia yang memerlukan media agar bisa terjadi, dan medium yang bisa menjadi temat berlangsungnya jutaan reaksi kimia dalam tubuh adalah cairan tubuh yang umumnya adalah air. Sebab utama air merupakan media utama adalah kerja enzim, katalisator reaksi biokimia dalam tubuh kita, bisa bekerja bila medium yang ada adalah air.
Fungsi-fungsi lain ada dalam poin-poin berikut ini:
1. objek keseimbangan berbagai elektrolit tubuh seperti : Na, K, Ca, Cl
2. objek keseimbangan asam basa dibantu oleh cairan atau larutan buffer
3. objek agar suhu tubuh tetap konstan (produksi panas hepar & otot, diatur oleh hipotalamus)

Selain fungsi-fungsi yang ada diatas, fungsi khusus cairan tubuh dibagi menjadi dua macam: a. cairan intrasel berfungsi sebagai medium/tempat terjadinya reaksi kimia dalam tubuh; b. Cairan ekstraseluler berfungsi sebagai medium untuk transportasi substansi kimia antara sel satu dengan sel yang lain.

F. Perpindahan Substansi Antar Kompartmen
Setiap kompartmen dipisahkan oleh barier atau membran yang membatasi mereka. Setiap zat yang akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut. Bila substansi zat tersebut dapat melalui membran, maka membran tersebut permeabel terhadap zat tersebut. Jika tidak dapat menembusnya, maka membran tersebut tidak permeabel untuk substansi tersebut. Membran disebut semipermeable (permeabel selektif) bila beberapa partikel dapat melaluinya tetapi partikel lain tidak dapat menembusnya.
Perpindahan substansi melalui membran ada yang secara aktif atau pasif. Transport aktif membutuhkan energi, sedangkan transport pasif tidak membutuhkan energi.

1. Difusi
Partikel (ion atau molekul) suatu substansi yang terlarut selalu bergerak dan cenderung menyebar dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sehingga konsentrasi substansi partikel tersebut merata. Perpindahan partikel seperti ini disebut difusi. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju difusi ditentukan sesuai dengan hukum Fick (Fick’s law of diffusion). Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Peningkatan perbedaan konsentrasi substansi.
b. Peningkatan permeabilitas.
c. Peningkatan luas permukaan difusi.
d. Berat molekul substansi.
e. Jarak yang ditempuh untuk difusi.
2. Osmosis
Bila suatu substansi larut dalam air, konsentrasi air dalam larutan tersebut lebih rendah dibandingkan konsentrasi air dalam larutan air murni dengan volume yang sama. Hal ini karena tempat molekul air telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. Jadi bila konsentrasi zat yang terlarut meningkatkan, konsentrasi air akan menurun.Bila suatu larutan dipisahkan oleh suatu membran yang semipermeabel dengan larutan yang volumenya sama namun berbeda konsentrasi zat terlarut, maka terjadi perpindahan air/zat pelarut dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi. Perpindahan seperti ini disebut dengan osmosis.

3. Filtrasi
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh membran. Cairan akan keluar dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan tekanan, luas permukaan membran dan permeabilitas membran. Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut tekanan hidrostatik.

4. Transport aktif
Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara pasif dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi. Perpindahan seperti ini membutuhkan energi (ATP) untuk melawan perbedaan konsentrasi. Contoh: Pompa Na-K.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar